My Passion My Dream
"My Passion My Dream"
Hai sobat...
Setiap orang memiliki passion mereka sendiri. Tidak perlu kita menjadi atau terus-menerus berada di bawah bayang-bayang orang lain. Kita memiliki permata diri yang siap diasah. Kita memiliki panggung di mana itu merupakan panggung yang memang disediakan untuk kita tampil. Kita memiliki karpet merah kita sendiri, di mana di karpet merah itu adalah simbol kita berjalan di sebuah jalur yang terhormat dan terpandang. Namun, tanpa mengetahui apa passion kita, hal tersebut justru sulit dicapai. Nah..saya akan memberi tahu kalian tentang PASSION (kemampuan) di bidang mana yang saya minati.
Kemarin tanggal 05 Desember 2017 SMK IT Smart Informatika mengadakan kunjugan ke Universitas AMIKOM Yogyakarta. Disana kita di sambut dengan menonton film di MSV Cinema yang yang dibuat 100% hasil karya anak bangsa.Saya mulai tertarik dengan film yang ditayangkan yaitu "Battle Of Surabaya"
Film ini menceritakan petualangan Musa, remaja tukang semir sepatu yang menjadi kurir bagi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR dalam peristiwa pertempuran dahsyat 10 November 1945 di Surabaya.
Cerita dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pengeboman kota Hiroshima oleh Sekutu yang menandakan menyerahnya Jepang. “Indonesia merdeka, itu yang kudengar di RRI, Jepang menyerah!”, kata Musa. Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan Sekutu yang ditumpangi oleh Belanda. Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompok pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken. Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat arek-arek Suroboyo & pemuda Indonesia bangkit melawan penjajahan.
Musa dipercaya sebagai kurir surat dan kode-kode rahasia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan Bung Tomo. Berbagai peristiwa dilalui Musa sebagai kurir, kehilangan harta dan orang-orang yang dikasihi menjadi konsekuensi tugas mulia tersebut.
Cerita ini merupakan cerita adaptasi dari pertempuran 10 November di Surabaya. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.[2]
Pengisi Suara
- Ian Syahbani sebagai Musa
- Maudy Ayunda sebagai Yumna
- Reza Rahadian sebagai Danu
- Jason Williams sebagai Capt. John Wright
- Tanaka Hidetoshi sebagai Capt. Yoshimura
- Patrick sebagai Mr. Ploegman
- Alejandro Esteban sebagai A.W.S Mallaby
- Sana Hamada sebagai Kioko
- Vanhoebrouck Patrick Bernard sebagai P.J.G. Huijer
- Marco sebagai Abdan
- Khairi Van Basten sebagai George VanDer
Dari karya tersebut ada ketertarikan pada salah satu program studi di Universitas AMIKOM Yogyakarta yaitu Teknologi Informasi (Animasi & Game).
Komentar
Posting Komentar